Sabtu, 11 Februari 2012

Suku Dayak Kalimantan Tengah Tolak FPI, mengapa? (Demo Penolakan Terhadap FPI Terbesar di Indonesia)

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah menolak jika Front Pembela Islam (FPI) beraktivitas di Kalteng. Mereka juga menolak kehadiran pendiri FPI Habib Rizieq yang akan mengadakan tablig akbar di Palangkaraya, Kalteng, Minggu (12/2/2012) malam.
Wakil Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Lukas Tingkes di Palangkaraya, Sabtu (11/2/2012), mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng agar melarang pembentukan FPI.

Keberadaan organisasi massa tersebut dikhawatirkan membuat masyarakat tak tenang. Lukas mengatakan, pihaknya akan menurunkan spanduk yang berkaitan dengan FPI dan acara Habib Rizieq di Kalteng. Penurunan tidak dilakukan dengan cara yang anarki. "Tidak dengan kekerasan," ujarnya.
Ketua Gerakan Pemuda Dayak Kalteng Yansen Binti mengatakan, ia mendapatkan informasi bahwa pembentukan FPI di Kalteng akan dilakukan setidaknya di Palangkaraya, serta Kabupaten Kapuas dan Kotawaringin Timur. Organisasi massa tersebut dicemaskan dapat memicu konflik. 

Mengapa tolak FPI (Front Pembela Islam) ?


Suku Dayak tidak setuju FPI dibentuk di Kalimantan Tengah karena dianggap dapat menjadi salah satu biang konflik antar umat beragama yang sudah sekian lama terjalin harmonis di Bumi Tambun Bungai Palangka Raya. hal tersebut tentu diakui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang mengeluhkan keberadaan FPI. Karena, bukan tidak mungkin perpecahan bangsa dapat terjadi karena singgungan-singgungan yang bersifat SARA dalam interaksi sosial umat beragama. 

sehingga, sebelum perang yang lebih besar lagi terjadi. sebaiknya, tidak dimulai pembentukan FPI di Bumi Tambun Bungai. Berkaca kepada masa lalu, dimana perang besar pernah terjadi di Sampit dan sebagian besar wilayah Kalimantan diakibatkan hilangnya keharmonisan antar suku, sehingga kini harus dihindari dan jangan sampai terulang kembali.